Apa yang Sedang Terjadi di Myanmar?

Myanmar adalah salah satu negara yang berada di benua Asia, lebih tepatnya di Asia Tenggara. Sebagai salah negara berkembang, Myanmar sering mengalami permasalahan-permasalahan internal di negaranya. Beberapa tahun sebelumnya, dunia internasional diramaikan dengan peristiwa genosida etnis Muslim Rohingya di Myanmar, sampai akhirnya etnis tersebut berada di perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar, bahkan kasus ini masih belum dapat terselesaikan secara damai.

Pada tahun 2021, Myanmar kembali diramaikan dengan kudeta pemerintahan yang saat ini diduduki oleh militer Myanmar atau Tatmadaw. Ini bukan pertama kalinya Myanmar dikuasai oleh militer, karena tidak lama setelah mereka merdeka, Myanmar berada dibawah pemerintahan militer sejak tahun 1962-2011. Sempat mengalami demokrasi, namun pemerintahan sipil tidak berjalan lancar karena adanya ancaman dari militer dan kudeta secara paksa. Pembubaran junta militer dari pemerintahan di tahun 2011, tampaknya tidak menimbulkan kelemahan pada militer, hingga kudeta terjadi lagi. Kudeta militer kali ini dilakukan oleh Min Aung Hlaing yang sudah mengambil alih kekuasaan. Tatmadaw juga dinilai bertanggungjawab atas kejadian genosida terhadap etnis Muslim Rohingya. Militer menyatakan bahwa pengambil alihan pemerintahan akan berlangsung selama setahun.

Apa yang menyebabkan kudeta?

Berawal dari militer Myanmar yang mencurigai partai NLD (National League for Democracy) melakukan kecurangan pada pemilu November 2020, dan menuntut untuk pemungutan suara ulang walaupun klaim ini tidak memiliki bukti yang kuat. Kudeta berawal dari kampanye Aung San Suu Kyi pada tahun 2020, yang mengatakan bahwa ia akan membatasi peran militer dalam mengatur pemerintahan, perkataannya inilah yang membuat militer geram, sehingga terjadilah klaim tanpa bukti oleh pihak militer. Selain itu, militer juga menilai bahwa Presiden NLD, Aung San Suu Kyi, melanggar aturan bencana alam dan mengimpor walkie talkie secara ilegal. Dakwaan ini dinilai tidak memiliki dasar yang jelas, sehingga kudeta dinilai tidak memiliki landasan sama sekali. Tidak hanya Aung San Suu Kyi, tetapi Presiden Win Myint yang juga berasal dari partai NLD, harus diberikan dakwaan karena melanggar protokol kesehatan untuk menghentikan virus corona, dan terdapat dua dakwaan baru yang memberatkan masa tahanan Presiden Win Myint. Tidak hanya Presiden Win Myint dan Aung San Suu Kyi, banyak pejabat dari partai NLD juga ditahan.

Demokrasi di Myanmar tidak akan lepas dengan kehadiran Aung San Suu Kyi. Dia adalah salah satu tokoh yang sangat mendorong Myanmar untuk lebih demokrasi di tahun 1989-2010, karena peran militer yang saat itu masih menguasai pemerintahan.  Perjuangannya mendapat Hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1991 oleh PBB. Namun reputasinya menurun ketika genosida etnis Muslim Rohingya terjadi di Myanmar tahun 2017, dirinya tidak memberikan komentar apapun mengenai hal tersebut, dan membantah tuduhan mengenai militer yang telah melakukan genosida.

Bagaimana keadaan di Myanmar saat ini?

Sejak kudeta yang berlangsung pada 1 Februari 2021, akses jalan Ibukota, Nay Pyi Taw dan kota Yangon mulai diblokir. Saluran TV internasional dan lokal, bahkan jaringan telepon dan internet juga diblokir. PBB juga sudah mengumumkan keadaan darurat yang ada di Myanmar. Seruan PBB ini juga didukung oleh Inggris dan Amerika Serikat. Namun, negara-negara di Asia Tenggara, memilih untuk bungkam dan menyatakan bahwa itu adalah masalah internal. Demonstrasi di Myanmar yang dilakukan oleh para pro-demokrasi, mulai terjadi sejak seminggu kudeta dan terus menguat sampai ratusan ribu orang turun ke jalan setiap harinya. Beberapa jurnalis juga ditahan karena dianggap menyebarkan berita palsu dan ketakutan di masyarakat. Sampai 4 Maret 2021, setidaknya 54 orang terbunuh dan ribuan orang mengalami luka-luka.

Sumber:

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/01/150646470/pertama-kalinya-aung-san-suu-kyi-muncul-sejak-kudeta-myanmar?page=all

https://www.vox.com/world/2021/2/5/22268804/what-is-happening-in-myanmar-updates-news

https://www.bbc.com/news/world-asia-55902070

https://www.bbc.com/news/world-asia-55882489

Jangan Lupa Cek Postingan Sebelumnya!

Leave a comment